Sabtu, 27 Januari 2024

Pesan Mendalam yang Hendak Disampaikan

Kita semua pernah pastinya dinasihati apalagi sama orang tua terutama ibu. Wah, udah paket komplit itu kalau ibu nasihati udah ada kaya bumbu-bumbu pelengkap lainnya. Ada yang bisa menerimanya dengan tangan terbuka dan dada yang lapang. Ada juga yang tidak diterima sampai-sampai malah menganggap remeh nasihat itu seperti angin yang telah lalu. Tapi itulah nasihat, semacam obat. Memang pahit dirasakan tapi itu yang menyelamatkan kita dari penyakit termasuk penyakit hati. Ya begitulah nasihat hanya disampaikan untuk menyadarkan,  bukan menakut-nakuti seperti diancam debt collector.

Tapi pernah nggak sih ada juga nasihat yang pas disampein kaya mak jleb nembus ke hati aja gitu. Nggak perlu kelihatan kaya ngebilangin kaya ‘eh, sini saya nasehati...’ nggak perlu seperti itu juga. Ada bahkan yang saking alusnya nyampein malah nggak keliatan kaya dinasihatin gitu. (Kalau ada yang punya temen kaya gini, nitip satu dong, tapi udah ada ding. Masih nyari yang banyak sekalian). Nggak selalu penting, tapi bisa menenangkan kalau dalam keadaan rapuh.

Pengalaman yang Dilalui

Sumber : Pixabay

Bagaimanapun benarlah kata pepatah itu (eh, apa peribahasa atau kutipan. Bingung saya) bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Kalau di sekolah atau di tempat belajar manapun pasti ada aja guru yang enak ngajarnya sama yang bosan atau malah menyeramkan pas mau masuk jam pelajarannya. Kemudian kita bisa milih tuh mau belajar ke siapa. Kalau pengalaman enggak bisa begitu. Ke depannya akan ada yang menyenangkan, ada juga yang menyakitkan bahkan sampai berharap tidak ingin terulang saking buruknya.

“Bang, nasihat itu’kan harus ngomong. Lah kalau pengalaman cuman dirasain doang. Mana bisa ngasih pelajaran buat gue?” tumben pertanyaannya berbobot. Ya…nasihat nggak harus lewat kata-kata, bukan? Contohnya pengen menasihati orang yang bakal marah kalau pakai kata-kata. Ya udah pake aja tulisan surat itu’kan bisa. Pengalaman akan menasihati kehidupan yang kita lalui dan saat itu hanya bisa berkata ‘Ohhh…jadi ini (bla bla bla)’ gitu.

Di usia hampir seperempat abad saya ini aja sudah banyak nasihat yang didapat lewat pengalaman hidup. Entah itu kecewa gara-gara cewek, kena tipu dengan berbagai modus lah dan masih banyak lagi. Saya bersyukur karena masih bisa berprasangka baik kepada Allah di kala yang didapetin hanya pengalaman tidak mengenakan. Selalu berusaha sekeras mungkin buat nyari celah supaya selalu husnuzon kepada-Nya. Banyak sekali orang yang nggak bisa ngambil pelajaran dari pengalamannya, akhirnya berputus asa nggak mau minta sama Allah. Naudzubillah min dzalik.

Ceramah / Kutipan dari Media Lain

Sumber : Apkpure

Lagi enak-enak scroll media sosial pasti nemu postingan yang isinya quotes-quotes atau kutipan-kutipan yang ngebahas hal yang kadang-kadang relate sama masalah yang kita alami. Bisa juga berupa solusi dari problema yang tidak kunjung ketemu jawabannya. Kutipan inipun datang bukan hanya dari ulama atau tokoh berpengalaman di bidangnya. Orang biasa yang sedang berbenah dalam hidupnya juga bisa melakukannya. Sedikitnya kalimat yang terpampang atau tidak bisa akan bermanfaat sama sekali menurut pembuatnya tidak menutup kemungkinan bisa memberikan impact yang signifikan dalam diri kita.

Video ceramah pun bisa membasahi hati kita yang kering kerontang dengan nasihat-nasihatnya. Baik video pendek dari potongan ceramah maupun ceramah yang 1- 2 jam akan cukup menasihati segala kegundahan kita, tapi ini semua tergantung topik dan daya tangkap kita menelaah isi kajian yang disampaikan oleh pemateri. Sekarang ini video pendek nggak sampai semenit sudah banyak menyebar di media sosial (kalau potongan kadang paling sedikit sekitar 3-5 menit masih banyak yang mudah bosan). Siapa tahu IG ReelsYoutube ShortTikTok adalah salah satu dari sekian sarana menemukan nasihat di dunia maya.

Seorang Kawan

Sumber : Pngtree

Nyari musuh jaman sekarang kaya ngelihat semut di setiap jalan yang dilewati, gampang banget. Nyari temen terasa nyari jarum di tengah gundukan Jerami, sangat sulit sekali (sampe saya pake dua kata penekanan tuh). Lebih-lebih lagi seorang sosok sahabat, kawan yang bakal ada dalam suka dan duka apalagi yang ngajak berbuat kebaikan. Hal yang sangat dicari-cari zaman sekarang yang sudah sarat keminiman baik moral dan akhlak.

Saya selama kerja di institusi pendidikan sering mendapat petuah / wejangan dari Mas Ridho (udah pernah dibahas sih). Mau apa aja masalah yang ditanyakan pasti ada jawabannya terutama masalah percintaan sih. Kalau boleh saran sih, cari kawan yang lebih dewasa, baik usia maupun sikap karena dia lebih dahulu merasakan pengalaman yang belum kita rasakan sebelumnya. Saya berharap sebelum ajal menjemput dapet seorang kawan lagi yang hari-harinya memenuhi telinga saya dengan nasihat-nasihat (kalau bisa yang nyelekit) agar dapat feel-nya.

Nasihat tuh bisa dapet dimana aja dan kapan aja. Mau dicari atau tiba-tiba muncul di hadapan kita pasti nasihat akan menghampiri. Orang-orang dahulu dari kalangan generasi emas islam selalu meminta nasihat karena mereka sadar kalau kegundahan mereka selama ini masih belum ada penyelesaiannya atau ragu-ragu dalam mengambil tindakan penyelesaian. Saya ingin menasihati para pembaca yang budiman agar senantiasa merenungi setiap makna yang disampaikan siapapun. Karena nilai dari nasihat bukan dari siapa yang menyampaikan, tapi seperti apa pesan yang hendak disampaikan.

Itu.

Share:

0 comments:

Posting Komentar