Senin, 15 Januari 2024

Mengukir Nama di Catatan Sejarah

Saya sudah sering mengulang-ulang topik ini. Dan pastinya kalian akan bosan dan kesal dengan hal ini (walaupun suka-suka saya dong. Ini’kan blog saya…yeee). Enggak, enggak, canda elah. Saya nggak suka congkak karena blog ini masih kecil (tapi nggak boleh juga sih). Sekarang nih sudah tahun 2024. Kalau mau bilang pencapaian….Ya elah masih setengah bulan. Lagipula mustahil kalau ada pencapaian, kecuali halusinasi kalian bisa bersama si dia (mwehehehehe). Eh, enggak….serius. kalau bahas yang tahun ini kesannya kaya awang-awang sih karena belum terjadi juga. Masih dalam rencana kalian.

Kalau di tahun lalu pastinya ada dong. Tidak mungkin nggak. Hmmmm….gimana ya? Dari penulis pemula nan amatir ini juga nggak begitu mengundang perhatian sih. Hanya pencapaian kecil biasa. Tidak seperti pembaca yang budiman sekalian yang pasti punya pencapaian berkesan yang bisa dijadikan story WA dan IG. “nggak ada, bang.” Apa nggak ada??? Ya udah mungkin kalian lupa kali. Nah, sambil mengingat-ingat punya kalian, gimana dimulai dari punya saya dulu. Setuju?

Dapat Pekerjaan


Sumber : Meme Maker

Hal ini sudah sering saya ulang dan sepertinya tidak perlu penjelasan lebih lagi. Alasannya pun sudah capek saya tulis dan kalian juga mulai bosen dengernya. Analoginya gini..... satu tahun dengan bekerja (walau suasana campur aduk) dibandingkan satu tahun nganggur di rumah cuma rebahan sambil berseluncur ke media sosial. Buat kaum mendang-mending, jawab aja di komen entar.

Sejujurnya gaji saya sekarang jika diukur sama pekerjaan yang saya resign maret 2022 nggak jauh beda. Ditambah tempatnya berdekatan (sama-sama pulang-pergi sejam juga). Tapi nggak masalah juga sih, yang jadi masalah bapak saya capek anter jemput jadi ya mau nggak mau ngundurin diri. Selama setahun ini masih bisa ngasih ortu dan bisa jajan serta nabung buat beli sesuatu sudah cukup menjadi hal yang patut menjadi pencapaian menurut saya meski agak picis.

Menulis Sebuah Buku

Sumber : Galeri Pribadi

Buku ini mungkin tidak sebesar punya penulis semisal Raditya Dika, Tere Liye, Andrea Hirata dan lain-lain, atau tidak seromantis dan se-excited milik Harun Tsaqif, Alvi Syahrin, Panji Ramdana, Febriawan Jauhari dan sebagainya itu. Mereka yang menginspirasi saya memiliki niat pengen buat buku karena seru sih punya buku. ”Halah, bang. Ente pasti pengen dapet duit’kan. Terus dapet fans cewek yang brightness-brightness, lu nyari buat jodoh juga’kan. Jujur aja, bang. Gue geledah rumah lu.” Pake digerebek segala emang saya nyimpen motor curian. Mudah-mudahan niatnya selalu lurus ingin berbagi ilmu dan pengalaman. Saya sudah membuat beberapa judul buku sih (baru rancangan sih).

By the way, pencapaian saya menulis sebuah buku ini tak pelak karena peran dari penerbit Al-Mannaf Pustaka lewat program Kelas Menulis Buku Solo. Bukunya berisi kumpulan quotes yang sehari harus mengumpulkan 5 quotes. Sudah terbit hanya belum cetak seperti gambar diatas. Mungkin ditunggu pada batch selanjutnya (sudah konsul sama adminnya juga). Meski belum tema sekelas self development dan percintaan, tapi untuk pemula seperti saya ini sudah cukuplah. Mungkin ke depannya saya juga ikut beberapa kelas menulis lainnya untuk lebih mengasah skill menulis saya, kecuali novel karena masih bingung ngatur cerita fiksi. Ngomong-ngomong kalau mau ikut kelas menulis yang saya ikuti itu bisa langsung kesini dah untuk info selanjutnya.

Hal diatas akan biasa saja di mata pembaca yang budiman lainnya, tapi bagi saya ini sudah menjadi pencapaian seorang Plegmatis tukang nunda-nunda seperti saya. Sebenarnya tidak ada masalah serius juga menjadi prestasi banget sih buat saya.

“Pencapaian kalian seperti apa? Boleh tulis di komen bawah. Jangan ada pencapaian kalian yaitu mendapatkan hati si dia.”

Share:

2 komentar:

  1. Masya allah, kakak, nulis buku juga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hanya ikut program kecil-kecilan, kak. Sudah terbit cuman belum cetak karena terkendala biaya.
      Bisa di cek di Instagramnya almannaf Pustaka.

      Hapus