Rabu, 10 Januari 2024

Menyelami Kenyamanan di Setiap Ruang

Bicara soal rumah tidak akan terlepas dari yang namanya keluarga. Ada aja konflik dan intrik selama ini yang dihadapi di rumah. Suka duka dilewati bersama. Ada rumah yang adem ayem aja nggak ada konflik yang berarti. Ada juga yang konflik sudah menjadi makanan sehari-hari. Kalau nggak ada konflik, kaya kurang renyah gitu (walaupun aneh sih kalau nggak ada konflik malah bingung, harusnya bahagia'kan, ya). Ada yang keluarganya harmonis yang setiap hari ceria. Ada juga keluarga yang biasa-biasa aja, kadang ada masalah kadang baik-baik aja.

Lalu arti 'rumah' bagi penulis pemula nan amatir ini? Sebegitu penting'kan rumah dalam kehidupan dia (eh saya maksudnya). Sekalian juga tambah dekat mengenal si penulis blog kecil ini, siapa tahu ada yang tertarik. (tertarik sama ceritanya, kalau sama orangnya hanya bonus semata)

Lahir Serba Sederhana

Sumber : Pixabay

Sebenarnya subbab ini antara realita atau hanya saya bingung penamaan sesuai situasinya. Cuma dulu memang saya hidup serba sederhana bahkan mendekati kekurangan. waktu kecil main kadang ada senggolan sedikit nangis (memang cengeng saya tuh sebenarnya sampai sekarang). Di sekolah juga pernah di-bully temen selalu nodong minta uang jajan (padahal cuma 2 ribu masih aja diminta). Sama kakak kelas waktu SD yang kebanyakan sok hebat itu pernah juga, ada dulu jahil sama kakak kelas perempuan karena apa gitu...lupa. Sebut saja si kerudung hijau karena dulu makenya itu, terus dia ngajak ngomong cuma karena sayanya antar takut dibales atau memang jacoll (jahil sok cool asiikk...), akhirnya dia ngambek sampai sekarang belum pernah ketemu lagi. Waktu kecil memang kalau kalian lihat saya hawanya pengen piting aja soalnya udah tau cengeng tapi jahil gitu. Masalah pelajaran aman-aman aja sih malah sering kena marah mulu sama kakak kalau belajar matematika.

Boros Pas Masih Kecil

Sumber : Pixabay

Jujur kalau untuk beli mainan gitu seringnya waktu kecil dari robot-robotan sampai mainan nggak kepake lagi sekarang aja dibeli saat itu. Pernah dimarahi ibu juga karena ngerusak mainan kamen rider cuma gara-gara nggak bisa diberdirikan saya ketuk lehernya sampai copot padahal baru beli sehari. Ada momen juga beli robot Power Rangers Dino Thunder sampai digendong ibu pas hujan-hujannya waktu itu. Beli gasing pake uang lebaran sampai makan di Rocket Chicken dengan orang tua hanya ngeliat aja sudah dirasakan (sedih pas saya makan, orang tua cuma liat sama icip sedikit). Tapi uang saya nggak banyak-banyak juga. waktu SD hanya 2 ribu, SMP masih 2 ribu transisi ke 5 ribu, masuk SMK tetep di 5 ribu, kecuali sekarang kerja udah agak leluasa, tapi masih boros.

Masalah Pribadi Sering Terpendam

Sumber : Pixabay

Ini sisi gelapnya sih (maaf keluarga harus ungkap ini), hanya saja memang masalah pribadi yang terlalu mendalam sehingga butuh waktu dalam penyelesaiannya bakal terlihat layaknya aib yang wajib ditutupi. Makanya di sini kebanyakan saya kelihatan seperti pembohong karena takut masalah saya membuat orang tua marah. Sebenarnya ada hal lain yang selalu saya tutupi yang memang wajar kalau di luar tapi orang tua sering khawatir aja gitu. Saya juga sulit ketika diskusi mengenai suatu perkara atau rencana yang hendak saya jalani. Pasti jawabannya "Yo sak karepmu nang sing ngelakoni yo kowe" (translate : "Ya, terserah kamu, nak. Toh, yang menjalani kamu.”) walau sebel aja kadang kalau udah eksekusi tapi masih ada hal sudah tidak perlu diperbincangkan lagi.

Mungkin karena zaman saya dan orang tua dengan pola didiknya juga beda'kan. Ya maklumi saja. Semoga saya bisa sebisa mungkin menjadi tempat tampung keluh kesah anak setelah Allah Ta'ala (bukan sedang ngikutin tren ‘Hi Kids! this is your mom, this is your dad’ yang viral itu, ya).

Kesimpulan

Sumber : Meme Creator

Menurut saya, rumah adalah tempat dari segala hal indah maupun duka menjadi satu di situ. Mulai dari hadirnya anggota keluarga baru hingga kepergian salah seorang diantara mereka akan terjadi cepat ataupun lambat. Rumah juga tempat teduh yang memupuk semangat setiap orangnya, baik bapak, ibu, kakak, adik, saudara dan semuanya untuk menjadi lebih baik lagi dan meraih cita-cita. Dimanapun berada, rumah merupakan destinasi dari daftar perjalanan yang akan membuat kita selalu kembali.

"Kalau rumah versi kalian seperti apa, kawan? Ingat! Kalian berjuang untuk orang rumah juga, bukan kepada orang yang katanya menemani dari 0 seperti di postingan IG. Emang dia ada pas lahiran kalian. Kalau ada yang nggak sreg, tulis aja di komentar. Santai."

Share:

0 comments:

Posting Komentar